Kita
tinjau kesehatan tubuh dari sudut medan energi :
1.
Energi selalu mengalir.
2.
Energi tubuh berubah/mengalir secara konstan (steady).
3. Para ilmuwan mengukur perubahan halus dari medan energi
sekeliling tubuh, dengan mengembangkan alat pendeteksi medan energi tubuh dan
mengukur frekuensinya.
Diantaranya
:
a. ECG (Electrocardiogram),
untuk mengukur arus listrik pada jantung.
b. EEG (Electroencephalogram),
untuk mengukur arus listrik pada otak.
c. SQUID (Superconducting
Quantum Interference Device), untuk mengukur medan energi yang mengelilingi
tubuh.
4. Menurut Dr. Samuel
Williamson (New York Univ.) :
SQUID lebih mendapatkan informasi kondisi otak daripada EEG yang biasa.
5. Perlahan-lahan dunia kedokteran mulai mendefinisikan
kembali arti kesehatan, penyakit, bahkan kehidupan dengan pendekatan medan
energi.
a. Tahun 1939, Dr. H.
Burr dan F. Northrop (Yale Univ.) :
-
Mengukur kesehatan daun tanaman berdasarkan medan energinya.
-
Meramalkan lokasi sistem syaraf dari telur kodok jika telur itu menetas.
-
Meramalkan waktu ovulasi dari seorang wanita.
b. Tahun 1959, Dr.
Leonard (William and Mary Univ.)
:
- Menemukan bahwa medan energi tubuh berfluktuasi sesuai
kondisi mental dan kestabilan emosi.
- Ada medan energi yang berkaitan dengan variasi proses
berpikir.
c. Tahun 1979, Dr.
Robert Becker (Upstate Medical School,
Syracuse, New York) :
- Membuat pemetaan medan elektrik yang kompleks pada
tubuh yang bentuknya seperti tubuh dan
pusat sistem syaraf.
- Peta tersebut berubah bentuk dan kekuatannya jika terjadi
perubahan kondisi psikologis.
- Menemukan pertikel berukuran elektron yang bergerak
melalui tersebut.
d. Dr. Victor
Inyushin (Kazakh Univ.) meneliti
medan energi tubuh sejak tahun 1950 -an :
Terdapat
medan energi bioplasmik tersusun dari ion-ion, proton bebas dan elektron bebas.
Jika
kita tahu bahwa ada 4 kondisi/tingkat keadaan benda yaitu padat, cair, gas dan
plasma, maka bioplasmik adalah kondisi ke-5.
0 opmerkings:
Plaas 'n opmerking